Tuesday, January 31, 2017

11 Jenis Kopi Sumatera yang Kaya akan Cita Rasa

Jangan ngaku sebagai pecinta kopi jika kamu nggak kenal dengan kopi Sumatera. Bukan hanya terkenal di dalam negeri, tapi kopi Sumatera juga terkenal di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Spesies Kopi Sumatera terbagi dua, yaitu kopi Arabika (kopi yang variasi rasanya lebih beragam) dan Robusta (kopi yang rasanya lebih netral). Tapi, berbeda daerah, beda pula rasa kopi yang dihasilkan. Seperti jenis kopi di 11 daerah Sumatera berikut ini.

1. Kopi Sidikalang

Sidikalang merupakan adalah kecamatan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Di sanalah Kopi Sidikalang berasal. Soalnya, Sidikalang adalah produsen Kopi Arabika yang memiliki rasa paling enak dan harganya tinggi! Kopi ini sangat lezat karena memang memiliki kandungan kafein yang kuat. Rasa Kopi Sidikalang sangat khas karena kopi ini dihasilkan dari hawa dingin dan jenis tanah di kawasan pegunungan dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

2. Kopi Aceh

Di Aceh terdapat Kopi Arabika dan Robusta. Jenis kopi Arabika yang terkenal di Aceh adalah Kopi Gayo. Kopi tersebut dibudidayakan di wilayah daratan tinggi Tanah Gayo, Gayo Luew, dan Aceh Tenggara. Sedangkan, jenis kopi Robusta yang terkenal di Aceh adalah Kopi Ulee Kareng yang dibudidayakan di Kabupaten Pidie dan Aceh Barat. Citarasa unik kedua kopi tersebut mampu menarik pasar luar negeri, sehingga Aceh rutin mengekspor kopi.

3. Kopi Lampung

Jenis kopi di Lampung adalah kopi Robusta yang ditanam di perkebunan rakyat daerah Lampung Tengah, Lampung Barat, dan Tanggamus. Sebagian besar masyarakat Lampung mencari nafkah dengan memproduksi kopi. Terbukti dari luas perkebunan kopi di Kabupaten Barat yang mencapai hampir 60 ha dengan produksi biji kopi kering yang mencampai hampir 30 ribu per ton setiap tahunnya. Tahun 2009, kopi di Lampung Barat mendapat gelar juara satu nasional dengan kategori mutu biji kopi terbaik. Rasa kopi Robusta di Lampung lebih pahit dan agak asam. Kadar kafeinnya juga tinggi.

4. Kopi Mandailing Natal

Kopi Arabika Mandailing dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada tahun 1699. Ketika itu, jenis kopi Arabika ditanam pertama kali di daerah Mandailing Natal, Kapubaten Pakantan, Sumatera Utara. Kemudian kopi Arabika mulai ditanam di daerah Tapanuli Utara (Lintong Nihuta dan wilayah di sekitar Danau Toba) dan Dataran Tinggi Gayo (Aceh Tengah). Kopi Mandailing Arabika telah dikenal dunia sejak 1878. Kopi ini tumbuh baik di ketinggian 1.200 kaki di atas permukaan laut. Saat ini, Kopi Mandailing Arabika hanya ditemukan di dataran Mandailing. Kopi ini memiliki citarasa dan aroma yang kuat. Ada juga sih kopi Robusta yang ditanam di sana, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang kopi Arabika.

5. Kopi Lahat

Kota Lahat merupakan kota tertua di Sumatera dengan usia lebih dari 100 tahun. Sejak zaman penjajahan Belanda, budaya minum kopi di Lahat sudah digalakkan. Di kabupaten Lahat terdapat banyak terdapat kebun kopi. Sayangnya, pemasaran kopi dikuasai tengkulak, sehingga harga beli kopi dari petani sering dipermainkan. Kualitas Kopi Lahat nggak perlu diragukan lagi. Karena, proses produknya cukup rumit. Mereka harus menentukan kualiras kopi dari kadar kering bijinya. Pengeringan kopinya aja memakan waktu empat sampai enam hari.

6. Kopi Takengon

Daerah Takengon yang memiliki letak geografis di salah satu rangkaian bukit barisan juga menjadi produsen kopi nikmat. Apalagi, letaknya juga berada di ketinggian lebih dari 1.300 meter di atas permukaan laut. Tanahnya yang subur dan curah hujannya yang tinggi juga membuat daerah ini cocok untuk menanam kopi, terutama jenis Arabika. Hampir semua penduduk di Takengon memiliki kebun kopi. Saking nikmatnya Kopi Takengon, kopi ini sudah merambah ke Eropa Timur dan Amerika Serikat, lho!

7. Kopi Liwa (Luwak)

Liwa adalah daerah pegunungan yang berada di Lampung Barat dan menghubungkan tiga provinsi, yaitu Bengkulu, Lampung, dan Sumatera Selatan. Perkebunan kopi di Liwa tidak jauh dari Danau Ranau. Kopi ini lebih akrab dengan sebutan Kopi Luwak. Soalnya, setelah kopi disortir dan dipilih yang terbaik (yang tenggelam ketika direndam air), kopi diberikan kepada hewan luwak untuk dimakan. Kotoran yang dikeluarkan berwujud biji kopi lalu dikumpulkan dan dipisahkan agar tidak lagi berbentuk gumpalan. Kemudian dijemur hingga kering. Biji yang sudah bersih dan kering dibawa ke biji pabrik pengolahan kopi. Karena proses yang cukup ribet itulah, harga Kopi Luwak menjadi sangat mahal, berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Meskipun mahal, tapi Kopi Luwak sangat terkenal di kalangan mancanegara.

8. Kopi Besemah

Kopi Basemah adalah kopi yang berasal dari Sumatera Selatan. Dengan rasa dan aromanya yang gurih, Kopi Basemah menjadi kopi favorit di Sumatera Selatan. Jenis kopi yang ditanam adalah kopi Robusta. Kopi tersebut ditanam di dataran tinggi di sekitar perbukitan atau pegunungan daerah Pagaralam. Kini, di Pagalaram sudah banyak pengusaha kopi, tapi proses penggorengan biji kopi menentukan rasa dan aroma kopi. Di Kawah Dempi, biji kopi digoreng dengan kayu bakar dan bakaran apinya selalu diawasi agar nggak terlalu besar dan nggak terlalu kecil. Dengar-dengar, Kopi Basemah juga menjadi favorit Ratu Yuliana (Ratu Belanda).

9. Kopi Pagaralam

Selain Kopi Basemah, daerah Pagaralam juga menghasikan Kopi Pagaralam. Nggak heran jika kawasan Pagaralam mampi menghasikan biji kopi yang baik, soalnya letaknya berada di atas permukaan laut dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter. Selain jadi pusat perkebunan kopi dan teh. di kiri jalannya juga ada sawah yang luas. Biasanya, para petani di sana menyimpan buah kopi dengan kondisi masih terbungkus kulit agar lebih awet dan tak mudah menyusut. Ketika harga kopi sedang tidak bagus, mereka menyimpan buah kopi di dalam karung-karung besar. Ketika harga kopi membaik, barulah buah kopi tersebut diolah menjadi kopi.

10. Kopi Empat Lawang

Hampir di semua tempat di kawasan Empat Lawang memiliki kebun kopi, sehingga kota ini memiliki ikon biji kopi yang patut dibanggakan. Kopi yang dihasilkan juga khas karena merupakan campuran kopi Arabika dan Robusta. Penampilannya seperti kopi Robusta, namun memiliki aroma Arabika. Keunikan tersebut membuat Kopi Empat Lawang terkenal di banyak kota. Sayangnya, ketika sudah dikirim ke kota lain, cap kopinya sering diganti dan diaku daerah lain sebagai hak milik.

11. Kopi Curup-Kepahiang

Curup dan Kepahiang adalah daerah penghasil kopi di Bengkulu, sehingga kopinya akrab dengan sebutan Kopi Bengkulu. Jenis kopi yang dihasilkan adalah kopi Robusta dan kerap diolah dengan cara tradisional. Selain kopi, di kiri dan kanan Curup-Kepahiang juga kaya akan tanaman durian!

Untuk mencicipi Kopi Sumatera Anda tidak harus datang langsung ke tempat asalnya.
Di Toko kami “Kopi Sumatera” Siap mengirimkan 11 jenis kopi terbaik dari Sumatera.
Salam Ngopi

No comments:

Post a Comment